KEBIJAKAN UNTUK MENGATASI EKSTERNALITAS
Adanya
eksternalitas negatif mengakibatkan sumber daya yang dilakukan pasar tidak
efisien, di sinilah diperlukan kebijakan untuk mengatasi eksternalitas dari pemerintah.
Harapannya adalah masalah-masalah yang di timbulkan oleh eksternalitas dapat
teratasi.
Beberapa
hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah regulasi, penetapan pajak
pigouvian dan pemberian subsidi. Simak penjelasannya berikut ini.
Regulasi
Regulasi
adalah tindakan mengendalikan perilaku manusia atau masyarakat dengan aturan
atau pembatasan. Dengan regulasi pemerintah dapat melarang atau mewajibkan
perilaku atau tindakan, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh untuk
dilakukan pihak-pihak tertentu dalam rangka mengatasi eksternalitas.
Dengan
adanya regulasi, maka pemerintah dapat memaksa penghasil polusi untuk mengurangi
polusi yang dihasilkan industri. Karena polusi tersebut merupakan tanggung jawab
pihak yang menghasilkan polusi.
Contohnya,
pemerintah membuat aturan bahwa membuang limbah pabrik ke dalam sungai
merupakan tindakan kriminal dan akan dikenakan sanksi yang tegas bagi pelakunya.
Karena kita tahu biaya sosial membuang limbah pabrik ke dalam sungai lebih
besar daripada keuntungan yang didapatkan pihak-pihak melakukannya. Namun, dalam
kenyataannya regulasi ini sulit untuk diterapkan, karena pada kenyataannya
masalah polusi yang terjadi tidaklah selalu sederhana.
Polusi
merupakan efek sampingan yang tak terelakkan dari kegiatan produksi industri.
Kita tidak dapat menghapus polusi secara total. Kita hanya bisa membatasi
jumlah polusi hingga ambang tertentu. Sehingga tidak akan terlalu merusak
lingkungan namun tidak juga menghalangi kegiatan produksi.
Misal
kendaraan bermotor. Seperti kita ketahui gas yang dikeluarkan kendaraaan
bermotor merupakan salah satu bentuk polusi. Jika kita ingin menghapus polusi
secara total maka tidak boleh menggunakan kendaraan bermotor, dan itu tidak
mungkin untuk dilakukan.
Regulasi
ini memiliki kelemahan yaitu mewajibkan semua pabrik mengurangi polusinya dalam
jumlah yang sama, padahal penurunan sama rata, bukan merupakan cara termurah
menurunkan polusi. Ini dikarenakan kapasitas dan keperluan setiap pabrik untuk
berpolusi berbeda-beda.
Besar
kemungkinan salah satu pabrik, misalkan pabrik kertas, lebih mampu karena
biayanya lebih murah untuk menurunkan polusi dibanding pabrik lain seperti
pabrik baja. Jika keduanya dipaksa menurunkan polusi sama rata, maka operasi
pabrik baja akan terganggu.
Peraturan
memaksa penghasil polusi untuk mengurangi polusi dengan menggunakan metode yang
sama seperti yg mereka gunakan dan mereka harus membayar harga untuk biaya
eksternalitas yang mereka hasilkan sebagai tanggung jawab mereka.
Pajak Pigouvian
Pajak
pigouvian merupakan salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi
eksternalitas. Konsumen atau perusahaan yang menyebabkan eksternalitas harus
membayar pajak sama dengan dampak marjinal dari eksternalitas yang dibuat.
Dengan
begitu, akan membuat konsumen atau perusahaan memperhitungkan berapa banyak
manfaat dan dampak dari jumlah barang yang diproduksi atau dikonsumsi perusahaan
ataupun konsumen. Artinya dengan diterapakannya pajak akan memberikan insentif
kepada para pemilik pabrik untuk sebanyak-banyaknya mengurangi polusinya.
Semakin tinggi tingkat pajak yang dikenakan maka semakin banyak penurunan
polusi yang terjadi.
Eksternalitas
menyebabkan perbedaan antara manfaat privat dan biaya sosial yang menyebabkan
tidak tercapainya kondisi pareto optimal. Pemerintah harus campur tangan untuk
mengatasi eksternalitas negatif.
Ekonom
Pigou menyarankan metode untuk mengatasi eksternalitas yaitu pajak pigouvian.
Ketika biaya marginal sosial melebihi biaya marginal pribadi, pajak harus
dikenakan kepada produsen.
Dengan
diwajibkannya pajak maka menyebabkan peningkatan harga dari komoditi yang
diproduksi sehingga jumlah komoditi yang diminta menjadi berkurang. Sehingga
produsen mengalami kerugian. Akhirnya biaya sosial marjinal sama dengan biaya marginal
privat.
Dalam
beberapa kasus pemberlakuan pajak tidak tepat karena sulitnya menghitung biaya
eksternalitas. Hal ini dikarenakan dibutuhkan waktu yang lama untuk mempelajari
biaya akibat eksternalitas. Sementara keadaan sudah berubah sehingga diperlukan
studi lagi dan tentu akan memerlukan waktu yang lama lagi.
Perhatikan
kurva keseimbangan akibat pajak pigouvian berikut ini:
Pajak Pigouvian |
Kurva
diatas menunjukkan hubungan antara harga dan
output yang di produksi perusahaan. Kurva PMC menunjukkan jumlah output yang ditawarkan
dan kurva PMB menunjukkan jumlah output yang diminta konsumen.
Jumlah
barang yang diminta sebesar x*. karena adanya pajak
maka jumlah barang yang ditawarkan semakin rendah yaitu sebesar PMC’ dan harga
semakin rendah sehingga jumlah output yang diminta semakin sedikit yaitu
menjadi x°.
Subsidi
Ketika
manfaat sosial lebih besar dari manfaat pribadi, maka subsidi harus diberikan
kepada konsumen atau produsen. Subsidi mengarah pada penurunan dalam harga
komoditi. Pemerintah dapat mensubsidi produsen untuk mengurangi dampak
eksternalitas.
Keuntungan
produsen didapat dari subsidi pemerintah dan keuntungan yang didapat masyarakat
adalah pengurangan kerusakan dari dampak eksternalitas yang ditimbulkan
perusahaan.
Kelemahan
dari subsidi adalah dapat perusahaan-perusahaan condong untuk melakukan
eksternalitas karena dengan melakukan eksternalitas mereka akan mendapat
subsidi dari pemerintah.
Internalisasi
Ide untuk
mengontrol eksternalitas kali pertama dibahas oleh David dan Whinston. Mereka menganjurkan
internalisasi untuk mengatasi eksternalitas sehingga biaya privat sama dengan
biaya sosialnya.
Inti
dari internalisasi adalah misalnya jika ada perusahaan A menyebabkan
eksternalitas negatif hanya kepada perusahaan B maka perusahaan A dan
perusahaan B bersama-sama menghitung dampak dari eksternalitas. Dengan ini,
efisiensi tidak akan muncul.
Melakukan
internalisasi merupakan hal yang sulit. Semisal suatu suatu perusahaan
menyebabkan eksternalitas bagi perusahaan lain. Dalam situasi ini internalisasi
menyarankan perusahaan menjadi monopoli tunggal.
Jika
hal ini terjadi maka akan menyebabkan kesejahteraan menjadi berkurang atau mungkin
hilang. Internalisasi biasanya secara tidak langsung membangun agen ekonomi
yang lebih besar dan adanya konsekuensi bertambahnya kekuatan pasar.
Singkatnya
internalisasi akan menghilangkan konsekuensi dari eksternalitas dengan cara
memastikan bahwa biaya pribadi dengan biaya social disamakan. Masalah
internalisasi bukanlah solusi yang praktis ketika konstribusi agen ekonomi
secara terpisah ke dalam eksternalitas total dan memiliki kelemahan yang
mengarah ke kuatan pasar meningkat.
Demikianlah
pembahasan tentang kebijakan-kebijakan yag bisa dilakukan pemerintah untuk
mengatasi eksternalitas. Setiap kebijakan tidak ada yang sempurna/terbaik,
karena mengandung kelemahan-kelemahan yang sulit dihindari dalam situasi yang
berbeda-beda.
Posting Komentar untuk "KEBIJAKAN UNTUK MENGATASI EKSTERNALITAS"
Posting Komentar