Model Reputasi Kausal Money dan Hillenbrand

 

Money dan Hillenbrand (2006) dalam artikelnya yang berjudul “Using Reputation Measurement to Create Value: An Analysis and Integration of Existing Measures” menguraikan konsep pengukuran reputasi dalam kerangka teoritis persepsi dan level strategi. Hasil analisis Money dan Hillenbrand ini menunjukkan ukuran yang berbeda dan bersifat komplementer antara satu dengan yang lain. Penelitian ini juga merekomendasikan bahwa perusahaan dapat mengukur reputasi dengan pendekatan persepsi dan level strategis.

Model reputasi yang dikembangkan oleh Money dan Hillenbrand merupakan model kausal reputasi dari konsep dasar penyebab (antecedent) dan konsekuen. Dimana penyebab (antecedent) reputasi merupakan sesuatu apapun yang dapat digunakan untuk membangun reputasi yang baik.

Sedangkan, konsekuen dari reputasi merupakan nilai (value) dari reputasi itu sendiri yang merupakan penilaian oleh para stakeholder-nya. Menurut MacMillan dkk. (2005) konsekuensi dari reputasi ini adalah perilaku stakeholder yang mendorong atau mendukung bisnis perusahaan. Penyederhanaan konsep dasar kausal reputasi ini dapat digambarkan pada gambar berikut.

Konsep Kausal Reputasi Money & Hillebrand

Konsep yang dikembangkan oleh Money dan Hillenbrand merupakan pengembangan dari teori yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen dimana konsep kepercayaan (beliefs) menjadi konsep fundamental. Rantai konseptual ini dibentuk oleh tiga unsur pokok yang saling terkait satu sama lainnya, yaitu : pengalaman, observasi dan informasi dari luar.

Dalam rantai konsep ini kepercayaan seseorang dipengaruhi oleh sikap individu tersebut terhadap suatu obyek. Sedangkan sikap seseorang terhadap suatu obyek terbentuk melalui perilaku mereka ketika merespon suatu obyek serta minatnya dalam berinteraksi. Konsep ini diilustrasikan dalam gambar di bawah ini.

Kerangka hubungan kausal antara pengalaman, kepercayaan, sikap, minat, dan prilaku dengan respek yang diberikan terhadap obyek, Money K. & Hillebrand C., 2006

MacMillan dkk. (2005) menjelaskan bahwa persepsi dan experience para stakeholder dalam berinteraksi dengan perusahaan bukan dalam hal isu-isu makro seperti kepemimpinan dan kinerja keuangan, melainkan terfokus pada masalah hubungan bisnis semata. Pada gambar di bawah ini menunjukkan hasil dari hubungan bisnis yang konsekuensinya adalah reputasi.

 

Penyederhanaan Hubungan Stakeholder Dalam Model Reputasi, MacMillan dkk., 2005

Jadi, dapat dikatakan bahwa reputasi perusahaan sangat tergantung pada proses hubungan bisnis ini. Selain itu reputasi juga dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang dirasakan serta direspons oleh perilaku para stakeholder-nya.