APA ITU BARANG PUBLIK?
Apa itu barang publik? Para ekonom menggunakan istilah barang publik untuk merujuk pada sejumlah
karakteristik yang berbeda yang dapat menyebabkan kesalahan alokasi sumber
daya. Sebagian besar umumnya, istilah barang-barang publik hanya digunakan untuk
menggambarkan barang yang diproduksi di sektor publik.
Dengan demikian, sebagai contoh jalan raya dan
pertahanan nasional adalah barang publik karena pemerintah yang memproduksi
mereka. Jika istilah ini digunakan secara umum, maka akan timbul pertanyaan
mengapa beberapa barang seperti contoh tersebut (jalan raya, pertahanan
nasional, dll) cenderung diproduksi oleh pemerintah sementara barang yang lain
cenderung diproduksi di pasar swasta.
Barang publik adalah unik dan menarik karena
hampir tidak mungkin untuk mengalokasikan barang publik murni melalui mekanisme
pasar. Adam Smith, pendiri ekonomi klasik yang pertama kali
mengembangkan argumen yang mendukung pasar bebas, berpendapat untuk penyediaan
barang publik dilakukan oleh pemerintah bukan dari pasar.
Smith juga menyatakan bahwa fungsi utama
pemerintah adalah untuk menyediakan dua macam barang publik yakni pertahanan
nasional dan sistem hukum, dan Ia juga menyarankan bahwa keduanya harus dibayar
dari perbendaharaan publik.
Perbedaan Barang Publik dengan Barang Lainnya
Barang publik mempunyai sifat yakni
non-persaingan dan non-dikecualikan. Konsep pengecualian dan persaingan ini
tidak hanya menuntun kita dalam mengartikan barang publik saja, namun juga
untuk membedakan barang publik dengan kategori barang lain.
Untuk menyederhanakan konsep apa itu barang
publik, beberapa ahli ekonomi menggolongkan sifat pengecualian dan persaingan
suatu barang sebagai variabel dikotomi. Sifat barang publik ada persaingan
maupun tidak, ada pengecualian maupun tidak digambarkan dalam variabel
dikotomi. Variabel ini yang menggambarkan empat kemungkinan kombinasi yang
selanjutnya disebut taksonomi sederhana dengan empat kuadran di dalamnya.
Barang publik
disebut juga barang kolektif. Barang jenis ini dapat dikonsumsi oleh beberapa
individu secara berkala atau terus-menerus. Hal ini menutup kemungkinan untuk
memberlakukan sifat pengecualian bagi siapa saja yang ingin menikmati barang
publik. Oleh karena itu, hal ini menimbulkan kesulitan bagi pihak penyedia
barang publik untuk mendapatkan pengembalian dari biaya yang telah mereka
keluarkan.
Barang swasta
(barang pribadi) adalah barang yang mempunyai sifat yang berlawanan dengan
barang publik. Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sifat barang
swasta adalah adanya persaingan dan pengecualian di dalamnya.
Mayoritas barang yang dijual di pasar
tergolong ke dalam barang swasta. Adanya barang swasta menyebabkan produsen
akan mendapatkan biaya (laba) pribadi atas barang swasta yang mereka jual.
Namun di satu sisi, adanya barang swasta akan menutup kemungkinan bagi seorang individu
untuk menjadi free rider atau dapat menikmati barang yang dimiliki oleh orang
lain tanpa membayar.
Selanjutnya adalah barang umum adalah
barang yang mempunyai sifat adanya persaingan di dalamnya namun tidak ada sifat
pengecualian. Barang yang termasuk ke dalam sifat ini biasanya adalah sumber
daya alam.
Contohnya saja ikan di laut, bagi para nelayan
dibutuhkan adanya persaingan dalam berlomba-lomba menjaring banyak ikan di
laut. Namun, sebenarnya ikan di laut tersebut tidak berlaku sifat pengecualian
karena siapa saja selain nelayan dapat mengambil ikan di laut tersebut namun
tetap dengan adanya persaingan di dalamnya.
Yang terakhir adalah barang kena bea
(pajak, masuk, dll) adalah barang yang sifatnya tanpa persaingan dalam
mendapatkannya namun terdapat pengecualian di dalamnya. Contohnya adalah kabel
televisi (parabola), individu yang ingin memasang kabel televisi (parabola) di
dalam rumahnya dapat memasang tanpa harus bersaing dengan individu yang lainnya
namun dengan konsekuensi individu tersebut harus membayar untuk mendapatkan
kabel televisi (parabola) tersebut.
Barang Publik Murni
Barang publik murni telah menjadi subjek dari
sebagian besar analisis ekonomi barang publik. Dalam beberapa hal, barang
publik murni adalah abstraksi yang diadopsi untuk memberikan kasus benchmark
terhadap yang lain, yang dapat dinilai.
Sebuah barang publik murni memiliki dua sifat
berikut:
- Non-dikecualikan. Jika kepentingan publik diberikan, konsumen tidak dapat dikecualikan
dari konsumsi
- Non-persaingan. Konsumsi barang publik oleh salah satu konsumen tidak mengurangi
jumlah yang tersedia untuk dikonsumsi oleh negara lainnya
Sebaliknya, barang swasta sifatnya
dikecualikan dan perlu adanya persaingan di dalamnya, yang artinya jika
dikonsumsi oleh satu orang maka tidak ada yang tersisa untuk yang lain. Meskipun
barang swasta tidak dibuat eksplisit, sifat-sifat suatu barang swasta secara
tidak langsung telah berlaku implisit dalam bagaimana kita telah menganalisis
perilaku pasar dalam bab-bab sebelumnya.
Barang Publik Tidak Murni
Barang tidak murni menempati daerah yang luas
antara barang publik murni dan barang swasta murni. Dalam praktik, barang
publik akhirnya cenderung menderita kemacetan ketika penggunaan cukup besar.
Contoh jelas termasuk taman dan jalan.
Kemacetan menghasilkan pengurangan dalam pengembalian
barang publik kepada setiap pengguna sebagai akibat meningkatnya penggunaan
pasokan yang diiringi oleh peningkatan rumah tangga. Barang publik tersebut
disebut barang publik tidak murni. Utilitas yang diperoleh setiap rumah tangga
dari barang publik murni adalah fungsi naik dari tingkat pasokan dan fungsi penurunan
dari segi penggunaannya.
Demikianlah bahasan kami tentang apa itu
barang publik? Semoga bermanfaat karena Waktunya Anda Tahu (watahu.com).
Posting Komentar untuk "APA ITU BARANG PUBLIK?"
Posting Komentar