Mengenal Kerbau Sumbawa yang Unik
Kerbau Sumbawa merupakan salah satu rumpun kerbau lokal Indonesia yang mempunyai sebaran asli geografis di Pulau Sumbawa, Provinsi NTB dan telah dibudidayakan secara turun-temurun, mempunyai keseragaman bentuk fisik dan komposisi genetik serta kemampuan adaptasi dengan baik pada lingkungan yang ekstrem.
Kerbau Sumbawa mempunyai ciri
khas yang berbeda dengan rumpun kerbau lumpur atau kerbau lokal lainnya dan
merupakan kekayaan sumber daya genetik ternak lokal Indonesia yang perlu
dilindungi dan dilestarikan.
Menurut Kepala Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa secara nasional provinsi NTB merupakan
daerah ke enam sebagai daerah dengan populasi ternak kerbau terbanyak. Dari 80
persen populasi Kerbau di Provinsi NTB berada di wilayah Kabupaten Sumbawa.
Ia menambahkan, seekor
kerbau dengan berat 600 kg saat ini bisa berharga mencapai Rp. 30 juta,
sementara untuk sapi sangat sulit mencapai berat 600 kg, kalau pun tercapai
berat yang maksimal, harga seekor Sapi hanya berkisar Rp. 15 juta hingga Rp. 25
juta per ekor.
Kerbau Sumbawa
termasuk dalam tipe kerbau lumpur (Bubalus Bubalis). Bagi
masyarakat Sumbawa kerbau Sumbawa merupakan ternak penghasil daging
sebagai sumber protein hewani, juga menghasilkan susu untuk kebutuhan
masyarakat Sumbawa.
Bagi masyarakat
Sumbawa kerbau merupakan lambang prestise (socialprestige) dan
bukti tingkat kesejahteraan. Kepemilikan ternak kerbau rata-rata terendah 8 –
12 ekor per peternak dan bahkan sampai lebih dari 400 ekor per peternak.
Populasi kerbau
Sumbawa di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2014 tercatat mencapai
114.261 ekor, dan penyebarannya 35,11% berada di Kabupaten Sumbawa yaitu 50.643
ekor. Populasi kerbau Sumbawa di kabupaten Sumbawa cenderung menurun, misalnya
pada tahun 2007 mencapai 64.346 ekor turun menjadi 50.643 ekor pad tahun 2013.
Kondisi ini disebabkan oleh pola pemeliharaan yang bersifat tradisional dan
perkembangbiakan secara genetik cenderung lama.
Masyarakat di Pulau
Sumbawa pada umumnya memelihara kerbau masih bersifat tradisional yang
pemeliharaan masih dilepas di padang penggembalaan atau yang disebut Lar/So. Memelihara ternak kerbau masih dijadikan
pekerjaan sampingan karena rata-rata pekerjaan pokok adalah bertani, sehingga
ternak kerbau di pelihara hanya dijadikan sebagai tabungan hidup untuk membiaya
kesehatan, pendidikan dan naik haji.
Sementara hasil olahan
produk yang berasal dari ternak kerbau seperti daging dan susu masih relatif
sedikit di lakoni oleh masyarakat. Kerbau di Pulau Sumbawa selain digunakan
sebagai tenaga kerja juga dimanfaatkan untuk wisata yaitu Karapan Kerbau yang
mana setiap tahun diadakan karapan kerbau dan sudah menjadi ikon pariwisata
Pulau Sumbawa.
Posting Komentar untuk "Mengenal Kerbau Sumbawa yang Unik"
Posting Komentar